Pansy Ho dikenal dengan julukan “Ratu Judi Makau” oleh banyak orang karena kesuksesannya dalam mengelola bisnis hotel dan resor kasino. Gelar ini jelas diberikan kepada wanita ini secara tidak sengaja. Bagaimana putri Stanley Ho yang dijuluki “Raja Judi Makau” mendapatkan julukan tersebut? Apa yang terjadi pada perjalanan hidup Pansy Ho dari menjadi “Ratu Judi Makau” dan berhasil mengikuti jejak sang ayah? Profil dari “Ratu Judi Makau”, Pansy Ho, dapat ditemukan di sini.
Dikenal sebagai pusat perjudian terbesar di Asia, Makau, China, dikenal sebagai “Las Vegas Asia” karena banyaknya resor kasino kelas dunia. Beberapa tempat terbaik di kota termasuk Grand Lisboa Palace Resort Macau, Grand Lisboa Macau, Casino Lisboa Macau, Casino Golden Dragon, dan Casino Oceanus, antara lain.
Sociedade de Jogos de Macau (SJM Holdings), yang didirikan oleh Stanley Ho, bertanggung jawab atas resor-resor tersebut. SJM Holdings juga bertanggung jawab atas beberapa hotel di Makau, termasuk Jai Alai Hotel, Sofitel Macau, Grand Lisboa Macau, dan Makau Grand Lisboa Palace Resort Macau.
Sejak pensiun pada tahun 2018 hingga meninggal dunia pada tahun 2020, Stanley Ho menyerahkan kerajaan bisnisnya, termasuk resor kasino, kepada 16 anaknya, salah satunya Pansy Ho. Setelah dipegang oleh sang ayah selama beberapa dekade, Pansy Ho sekarang memegang saham utama SJM Holdings, yang kini dikelola oleh beberapa pihak, termasuk Pansy Ho sendiri dengan sistem bagi hasil.
Bisnis perjudian yang diwariskan oleh sang ayah, Pansy Ho, kemudian dikendalikan oleh Pansy Ho melalui SJM Holdings, yang mencapai puncak kesuksesan. Meskipun bisnis ini dimulai dari nol dan didukung secara signifikan oleh Stanley Ho, peran penting Pansy Ho dalam industri perjudian Makau tetap diperhitungkan.
Kehidupan Individu
Pansy Ho dilahirkan di Makau pada 26 Agustus 1962 dengan nama Pansy Catalina Ho Chiu-king. Dia adalah anak tertua dari lima bersaudara, terdiri dari pasangan Stanley Ho dan Lucina Laam King Ying, dan adik laki-lakinya, Lawrence Ho, mengikuti jejak ibunya dalam bisnis.
Pansy Ho adalah lulusan Universitas Santa Clara dengan gelar sarjana dalam pemasaran dan bisnis. Dia mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Johnson & Wales di Providence, Rhode Island, Amerika Serikat.
Perjalanan Karir untuk Menjadi “Ratu Judi Makau”
Ho memulai karir hiburan Hong Kong dengan peran Pansy dalam serial TVB Breakthrough pada tahun 1981, ketika aktor Danny Chan, yang baru saja berkarir selama dua tahun, tampil di sana.
Kemudian, pada usia 26 tahun, Pansy mendirikan perusahaan Public Relations. Pada tahun 1995, dia memulai bisnis keluarganya dengan TurboJET, perusahaan transportasi di bawah naungan Shun Tak Holdings.
Hingga saat ini, TurboJET merupakan salah satu perusahaan transportasi utama Pansy dan merupakan sumber pendapatan terbesar Shun Tak Holdings. Layanan ferinya sendiri menghubungkan Hong Kong ke Makau.
Untuk informasi, Shun Tak Holdings sendiri memiliki berbagai divisi bisnis yang berbeda, termasuk pelayaran, properti, perhotelan, dan bisnis investasi. Pansy Ho menjabat sebagai Direktur Pelaksana Shun Tak Holdings pada tahun 1995, dan kemudian diangkat sebagai Chairman Eksekutif Grup pada tahun 2017 untuk mengawasi pengembangan dan manajemen strategis grup perusahaan.
Pansy juga direktur di beberapa anak perusahaan, serta anggota komite remunerasi, komite nominasi Perseroan, dan ketua komite eksekutif. Sekarang, Pansy Ho adalah Vice Chairman dan CEO Shun Tak – China Travel Shipping Investments Limited, dan bertanggung jawab langsung atas bisnis transportasi grup perusahaan, yang mencakup kapal feri dan lainnya.
Ini semua didapat oleh Pansy karena keahliannya dalam bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh kesuksesannya dalam meningkatkan perusahaan keluarga mereka di bawah naungan Shun Tak Holdings.
Meskipun demikian, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari banyak kesulitan yang dihadapi Shun Tak Holdings selama kepemimpinannya. Misalnya, aturan ketat dari regulator, persaingan usaha yang ketat, dan perkembangan bisnis yang terus-menerus menghalangi perusahaan untuk berkembang. Selain itu, kehadiran Sheldon Adelson, penguasa kasino Las Vegas, di bisnis transportasi Makau menjadi ujian bisnis yang signifikan.
Selain Shun Tak Holdings, perusahaan perjudian MGM Macau dan SJM Holdings, yang dikelola Pansy, kian berkembang. Pada 26 Mei 2020, setelah ayahnya meninggal, Pansy mulai memegang kendali penuh atas SJM Holdings. SJM Holdings mendapatkan kesuksesan sebagai pusat perjudian terbesar di Hongkong, Asia, dan di seluruh dunia berkat kerja kerasnya.
Sebagai bagian dari warisan sang ayah di bawah komando SJM Holdings, Pansy juga membangun MGM Macau Hotel and Casino, yang merupakan kerja sama dengan MGM Resort yang berbasis di Amerika Serikat. Di tahun 2015, MGM membeli sub-konsesi dari SJM Holdings senilai 200 juta dolar, atau setara Rp2,8 triliun, dan membangun kasino di Makau.
MGM Resort Makau sendiri adalah bagian dari MGM Cina. Saat ini, Pansy memiliki 29% saham MGM Macau. Ini mirip dengan perusahaan judi yang diwariskan ayahnya, yang terus berkembang pesat hingga saat ini. Karena itu, tidak mengherankan jika Pansy Ho disebut sebagai “Ratu Judi Makau”.
Namun, Pansy sekarang fokus mengembangkan Shun Tak Holdings daripada mengelola bisnis judi. Salah satu fokusnya adalah Shun Tak Hospitality Services Limited, yang menyediakan layanan perjalanan dan pertemuan bisnis.
Pansy Ho menjadi orang terkaya nomor 28 di Hongkong menurut Forbes pada tahun 2022 dan orang terkaya nomor 665 di dunia, menurut Forbes. Kekayaan totalnya mencapai USD 3,3 juta (Rp47,4 triliun) pada tahun itu.